Prof. Dr. Kabul Santoso, MS : Launching Tiga Buku Saat Ulang Tahun Ke 70 Tahun
Sepertinya pepatah ilmu padi makin tua makin berisi, cocok disandingkan untuk kiprah Prof. Dr. Kabul Santoso, MS, mantan Rektor Universitas Jember dua periode yang memperingati Hari Ulang Tahunnya dengan meluncurkan tiga buah buku. Dua buah buku karyanya adalah Tembakau, Dibutuhkan dan Dimusuhi membahas mengenai dunia tembakau. Sementara buku kedua berjudul Kemiskinan Di Indonesia : Mungkinkan Diakhiri ? Adapun buku ketiga adalah biografi berjudul Melintas Zaman, Meretas Perubahan. 70 Tahun Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Pengabdian Sang Pendidik.
“Ketiga buku ini adalah sumbangsih saya kepada bangsa dan negara, Universitas Jember dan masyarakat luas, sekaligus sebagai rasa syukur saya atas segala karunia dari Tuhan hingga bisa memasuki usia tujuh puluh tahun,” ujar Prof. Dr. Kabul Santoso, MS di depan hadirin di aula lantai III Gedung Rektorat dr. R. Achmad (4/7). Para hadirin terdiri dari Rektor beserta jajaran pimpinan di Kampus Tegalboto, kolega serta para murid Prof. Dr. Kabul Santoso, MS.
Sementara itu dalam sambutannya, Drs. Moh. Hasan, MSc., PhD menjelaskan jika kegiatan launching buku karya Prof. Dr. Kabul Santoso, MS dan biografinya menandai tradisi akademik baru di Kampus Tegalboto. “Kami ingin mengapresiasi guru besar atau dosen Universitas Jember yang memasuki usia tujuh puluh tahun dengan acara yang bersifat akademis. Bisa berupa peluncuran buku seperti yang dilakukan oleh Prof. Kabul Santoso, MS atau dalam bentuk acara yang lain,” ujar Rektor.
Buku pertama yang dibahas adalah buku Tembakau, Dibutuhkan dan Dimusuhi , yang menurut Suwarno M. Serad dari PT. Djarum adalah buku komprehensif mengenai dunia pertembakauan. “Buku ini membahas tembakau secara berimbang, sehingga dapat dijadikan rujukan mengenai tembakau,” kata Suwarno M. Serad yang didampingi pakar tembakau, Dr. Ir. I. Hartana membedah buku karya bapak lima anak yang akrab disapa Pak Kabul ini.
Gelak tawa mewarnai kesaksian Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS dan Ir. Adi Prasongko kala menuturkan pengalaman-pengalamannya bergaul dengan Prof. Dr. Kabul Santoso, MS seperti yang tertulis dalam biografinya. “Pak Kabul itu komisaris independen yang memang pakar, tidak segan turun ke lapangan. Jadi kalau JokoWi dikenal suka blusukan, Pak Kabul sudah lama melakukannya,” tutur Direktur Utama PTPN IX ini mengingat kebersamaannya bersama Pak Kabul saat menjabat sebagai Komisaris Independen di PTPN X. Buku biografi Melintas Zaman, Meretas Perubahan. 70 Tahun Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Pengabdian Sang Pendidik terbitan Penerbit Galang Press Yogyakarta ini ditulis oleh Bambang A. Kartiko, Iim Fahmi Ilman, Rokhani dan Denny A. Hartanto.
Pujian juga dilontarkan oleh pakar masalah kemiskinan Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Dr. Siswoyo Hari Santoso saat membedah buku berjudul Kemiskinan Di Indonesia : Mungkinkan Diakhiri ? Konsep Personal Social Responsibility (PSR) yang digagas oleh Pak Kabul menurutnya merupakan terobosan dalam mengatasi kemiskinan. Untuk diketahui, buku Kemiskinan Di Indonesia : Mungkinkan Diakhiri ? berisi pengalaman dan ide Pak Kabul dalam mengatasi kemiskinan dengan cara mendorong orang-orang kaya di Indonesia untuk memberikan sumbangsih surplus yang dipunyai dalam bentuk Personal Social Responsibility. (iim)
Sumber

0 komentar:
Posting Komentar